Lokakarya 3 : Komik Sebagai Media Komunikasi Visual bagi Generasi Milenial di Era Society 5.0

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak dan disusun sedemikian rupa, sehingga membentuk jalinan cerita bahkan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk seperti strip dalam koran atau majalah, hingga dibuat seperti buku (Hanny Hafiar, Oji Kurniadi, 2005: 359).
Seni komik di setiap negara memiliki gaya yang khas. Keragaman itu muncul dri tradisi komik dan seni rupa dalam konteks budaya masing-masing. Secara historis komik di Indonesia diyakini sudah ada sejak adanya relief pada candi-candi baik bercorak Hindu maupun Budha terutama di pulau Jawa. Relief-relief tersebut memang hampir sesuai dengan defisnisi dari komik. Komik modern Indonesia mulai berkembang ketika adanya surat kabar terutama zaman Hindia Belanda sampai pendudukan Jepang yang berbentuk strip, karikatur, maupun poster propaganda (Tito Imanda, 2002: 48-49).
Komik memiliki fungsi yang cukup beragam tergantung penggunaannya. Beberapa peran dan fungsi komik yaitu sebagai media hiburan (hal tersebut jamak ditemui dalam berbagai bentuk genre komik, media kritik yang biasanya diekspresikan dengan karikatur, bahkan bisa menjadi media propaganda, serta media pembelajaran dalam hal edukatif. Komik yang merupakan mdia berbentuk visula ini menjadi salah satu cara bagaimana mempopulerkan sejarah serta budaya agar lebih menarik dan mudah untuk dipelajari.
Pembelajaran sejarah yang bersifat visual, akan mendorong generasi muda untuk menumbuhkan minatnya dalam mempelajari asal-usul bangsanya. Maka dari itu, sangat diusahakan adanya media berbasis visual seperti komik yang dapat menunjang pembelajaran sejarah sehingga daya tarik generasi muda akan hal tersebut meningkat. Sehingga ketika generasi muda mau mempelajari sejarah bangsanya, maka krisis identitas bisa dihindari.
Pada Lokakarya 3 kali ini Komunitas Turah Budaya mengusung tema Komik Sebagai Media Komunikasi Visual bagi Generasi Milenial di Era Society 5.0 dengan menghadirkan pembicara kunci (Keynote Speaker), yaitu Bapak Terra Bajraghosa, S.Sn., M.Sn yang merupakan Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Moderator acara adalah Bapak Unggul Prasetyo, S.Pd (Guru SMA Bopkri 2 Yogyakarta).